Sosialisasi 4 Pilar, Nihayatul: Warga NU Harus Menjadi Pilar Utama Kebhinekaan
Makin banyaknya isu memecah belah belakangan ini, keluarga besar Nahdliyin diharap mampu menjadi pilar utama dalam menjaga ke Bhinekaan Indonesia.
Hal ini disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur III, Dr Hj Nihayatul Wafiroh, MA, saat sosialisasi 4 Pilar di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tegalsari, Rabu (28/12/2016).
“Indonesia dibangun bukan hanya oleh satu agama, tapi multi agama, etnis, budaya, ras dan bahasa, untuk itu, menjaga Indonesia harus dengan tetap menjaga ke Bhinekaanya,” katanya.
Dihadapan puluhan peserta yang terdiri dari jajaran MWC NU, Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU dan IPPNU Kecamatan Tegalsari, wakil rakyat asli Bumi Blambangan, mengimbau agar selalu mengedepankan sikap saling menghormati sesama. Serta selalu menjunjung tinggi toleransi keagamaan, tradisi serta budaya.
“Dan saya yakin, keluarga besar NU memiliki potensi yang besar dalam menjaga ke Bhinekaan,” cetusnya.
Dalam agenda wajib anggota DPR RI ini, Nihayatul juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan 4 Pilar Kebangsaan. Yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan penjelasan yang lugas dengan bahasa sehari-hari, membuat para peserta lebih cepat bisa memahami materi.
Terlebih pada momen tertentu, wakil rakyat dari keluarga besar pondok pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, ini menyelipkan candaan kecil. Dan sontak langsung mengundang tawa sumringah keluarga besar Nahdliyin setempat.
Acara sosialisasi 4 Pilar, anggota DPR RI, Nihayatul Wafiroh ini ditutup dengan pemberian bantuan operasional dan pembinaan untuk MWC NU Kecamatan Tegalsari serta seluruh Badan Otonomnya.