Watch Out Pelecehan pada Perempuan !!!


Aku pernah mendengar cerita teman yang menemukan pasangan gaynya bukan di diskotik, kampus, atau tempat-tempat lainnya, dia malah bertemu pacarnya di sebuah masjid agung itupun ceritanya  ketika dia tidur lalu ada yang meraba-raba tubuhnya. Ada juga teman yang bilang “Jangan salah lho di beberapa tempat ibadah itu malah jadi markasnya teman-teman cari pasangan, bahkan pelecehan seksual bisa terjadi.”

Saat mendengar cerita-cerita itu aku hanya mendengar aja, tidak bisa mengamini dan tidak bisa menolak. Cuman dalam hati terkecilku bertanya “Bagaimana bisa di rumah suci melakukan pelecehan seksual?” dan semuanya berubah ketika aku mengalami sendiri.

Ketika melakukan umroh aku biasanya bareng dengan suami. Suatu saat habis umroh pertama, aku sangat kecapean, dan aku memilih istirahat di tempat sa’i lantai dasar dan suamiku berangkat umroh sendiri.

Sambil menunggu suamiku yang lagi umroh, aku tidur di tempat sa’i lantai dasar. Berbantalkan tas, dan berselimut sarung. Posisiku miring dan menghadap ke tembok. Bukan hanya aku saja yang tidur disitu, tapi banyak orang. Ada sepasang suami istri yang tidur tidak jauh di atasku. Dan aku tidur di situ bukan pertama kali, paling tidak sudah tiga kali aku istirahat di tempat yang sama.

Aku baru tertidur sekitar setengah jam, tiba-tiba seperti ada yang meraba -maaf- pantatku, bahkan diremas. Menyadari ada yang tidak beres, aku langsung melompat dan menendang orang yang melakukan pelecehan padaku. Belum puas menendang tangannya yang meraba-rabaku, aku tendang muka dia. Posisi dia yang sedang tiduran tidak bisa melawan apa-apa. Dalam keadaan setengah sadar dan bingung aku teriak-teriak “Haram..haram…”. Dia hanya pura-pura sok gak tahu dan merem lagi. Aku bereskan semua barang-barangku dan pindah ke depan babul fattah. Ternyata tanpa aku tahu, ada seorang laki-laki berumur 40-50an tahun, berwajah arab tidur tepat di bawahku, kepalanya sejajar dengan pinggangku.  Tentu posisi ini tidak mungkin kalau tidak disengaja. Lawong tempat di situ buanyakkk, kenapa pake tidur nyempil-nyempil di dekatku ???.

Benar-benar tidak habis pikir, bagaimana mungkin tempat yang suci seperti Masjidil Haram harus dikotori dengan perbuatan yang tidak senonoh itu. Aku yakin bukan hanya diriku yang mengalaminya, pasti masih banyak perempuan-perempuan lain yang bernasib sama seperti aku. Pernah aku mendengar ada perempuan yang sedang thowaf dipepet laki-laki dibelakangnya, dan laki-laki itu menempelkan kelaminya di punggung perempuan ini. Tentu perempuan ini tidak bisa berbalik dan menampar laki-laki yang kurang ajar itu, karena dalam thowaf pundak sebelah kiri harus terus sejajar dengan ka’bah, jadi kalau berputar ke belakang pasti pundaknya akan berputar dan thowafnya batal. Akhirnya perempuan ini meminta suaminya untuk berdiri di belakangnya.

Kejadian lainnya aku alami ketika di Madinah. Jarak hotel ke masjid nabawi tidak begitu jauh, hanya sekitar 400-500 meter saja. Di jalan menuju masjid ada pembangunan jalan bawah tanah. Kebanyakan pekerja di Madinah adalah orang-orang dari Asia selatan, seperti Bangladesh, India dan banyak juga dari Indonesia. Saat itu aku berangkat sendirian ke Masjid untuk jama’ah sholat dhuhur. Ada 5 orang pekerja bangunan yang sedang istirahat dan duduk-duduk di pinggir jalan. Ketika aku lewat beberapa dari mereka mengeluarkan siulan menggoda dan kata-kata menggoda. Pertama aku ingin cuekin aja, tapi aku pikir, nanti-besuk dan 4 hari ke depan aku masih akan melewati jalan yang sama, dan mungkin akan bertemu orang-orang ini lagi, kalau aku tidak mengambil sikap sekarang, besuk-besuk mereka akan lebih kurang ajar ke aku.

Akhirnya aku balik arah, dan menghampiri mereka. “Anyone can speak english?” well untuk urusan marah-marah aku lebih prefer menggunakan bahasa inggris dari pada bahasa arab yang belebotan. Dan Thanks God, salah satu dari mereka yang orang India bisa bahasa Inggris. “Ok men, do you know where you stay  right now ?? you stay only 100 meters from our prophet’s Magbarah. Muhammad is there, Muhammad can look at you. How come you do very bad things to women?? Muhammad always put women in high position, always respect women, but you?? look at you??? are you Muhammad’s followers or syaithan’s followers??” Setelah ngoceh begitu, aku tatap satu-satu mata mereka dengan garang lalu aku tinggal pergi. Dan merekapun hanya mampu melongo. Masih sempat terdengar bagaimana salah satu dari mereka mencoba menerangkan ocehanku ke bahasa mereka.. Ketika sampai di gerbang masjid, aku coba lihat pekerja ini, ternyata mereka sudah bubar.

Ini menunjukkan bahwa dimanapun berada perempuan sangat riskan terhadap pelecehan seksual. Dan pakaian tidak menjadi jaminan seseorang untuk terhindar dari pelecehan seksual. Niat melakukan pelecehan datangnya bukan dari pakaian, tapi dari otak masing-masing orang. Jadi jangan pernah biarkan diri kita tunduk dan lembek pada semua pelecehan itu.




Nihayatul Wafiroh

Adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur III (Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo). Saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pengurus Pusat PKB. Aktif dalam Kaukus Perempuan Parlemen RI sebagai Wakil Sekretaris.