Manajemen Penyerapan Aspirasi


10801835_406442436174799_8244533537343790367_n

 

Sejak kampanye saya telah membuat kontrak politik dengan tim relawan. Kontrak itu berupa kerja sama dalam jangka panjang. Tim relawan tidak hanya bertugas menghantarkan saya ke Senayan, tetapi juga bersedia membantu dan mengawal saya selama mengemban amanah.

Saya sadari betul bahwa menjadi anggota dewan bukan kerja personal. Saya tidak dapat menjalankan tugas dengan baik tanpa kerja tim yang solid. Salah satu hal utama yang menjadi konsen saya adalah bagaimana aspirasi-aspirasi rakyat dapat tertampung. Perlu saluran yang jelas agar aspirasi-aspirasi itu tidak menguap. Rakyat berhak mengetahui serta mendapat ruang untuk menyalurkan aspirasi. Jangan sampai mereka hanya menjadi objek dagangan pada masa kampanye saja.
Dengan keyakinan semacam itu, maka pada reses perdana, secara formal saya memutuskan menemui tim relawan terlebih dulu, sebelum menemui pihak lain di tiga kabupaten. Kali pertama saya menemui tim relawan Bondowoso pada tanggal 13 Desember 2014 bertempat di Café C’betz. Lalu, pada tanggal 17 Desember 2013 bertempat di restoran Febiola, saya menemui tim relawan Situbondo. Terakhir saya menemui tim relawan Banyuwangi pada tanggal 21 Desember bertempat di Pondok Pesantren Darussalam.
Saya senang sekali karena para relawan ternyata punya komitmen cukup tinggi. Buktinya, hampir semua perwakilan tim relawan tiap kecamatan dan kabupaten hadir. Mereka mengikuti acara hingga selesai. Selama acara mereka juga aktif bertanya. Bahkan karena begitu akrab, gelak tawa kami sering meledak.
Pada setiap pertemuan dengan tim relawan, saya menjelaskan bahwa mereka saya beri hak penuh menyerap aspirasi di tingkat bawah. Merekalah yang akan menyerap aspirasi secara langsung dari rakyat. Mereka merupakan wadah yang saya percaya untuk menampung serta memastikan bahwa rakyat mempunyai ruang jelas untuk menyampaikan kritikan-kritikan.
Sistem manajemen Tim relawan ini terstruktur sesuai struktur saat saya kampanye. Ada tim kabupaten, kecamatan lalu desa-desa. Para tim relawan di kecamatan akan menampung langsung permasalahan-permasalahan yang disampaikan tim relawan di setiap desa. Lalu tim kecamatan akan menyerahkan di tim Kabupaten.

Tim Kabupaten merupakan struktur teratas dalam menampung aspirasi. Mereka yang akan menyaring, kira-kira bagian atau permasalahan-permasalahan apa saja yang memerlukan tindakan cepat dan yang butuh waktu lama. Melalui tim inilah saya akan mempertimbangkan usulan-usulan mana yang perlu mendapat reaksi cepat dan mana yang membutuhkan kerja dengan waktu yang lebih lama.Pertimbangan saya, orang-orang yang setiap hari tinggal serta berjibaku dengan akar rumputlah yang benar-benar mengetahui permasalahan-permasalahan di tingkat bawah. Mereka juga yang dapat terus menerus berkomunikasi langsung dengan masyarakat.

Para tim inilah yang bertugas memverifikasi masalah-masalah apa saja yang harus segera saya eksekusi dengan cepat. Misalnya, permasalahan-permasalahan yang mendesak. Contoh sederhana, ketika ada TKW yang ada permasalahan di luar negeri dan orang-orang desa maupun daerah tidak dapat mengadvokasi langsung karena masalah akses. Tim relawan akan menyosialiasikan cara menyalurkan asipirasi tersebut. Lalu, saya akan berusaha membantu dengan mengkomunikasikan langsung pada pihak terkait.

Masalah yang pernah saya tangani misalnya, ketika ada TKW dari Hongkong yang dipermasalahkan pihak kepolisian karena membuat profil picture di FBnya dengan bergambar bendera Hongkong dengan inovasi ada tulisan 2, yang menunjukkan dia mendukung JKW-JK. Ketika itu ia langsung menelpon saya minta bantuan. Dan saya langsung menelpon menteri ketenagakerjaan. Akhirnya, pak menteri, Hanif Dzakiri langsung menelpon KBRI Hongkong. Pihak KBRI langsung membantu dengan mengirimkan pengacara untuk mendampingi TKW tersebut.
Usai bertemu dengan tim relawan, muncul optimisme dalam kalbu saya. Muncul imaji bahagia bahwa rakyat yang memilih saya benar-benar dapat merasakan arti sebuah keterwakilan. Rakyat harus tahu dan memiliki hak mendapatkan wadah untuk menampung segala kritik maupun saran dalam bernegara dan berbangsa.




Nihayatul Wafiroh

Adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur III (Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo). Saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pengurus Pusat PKB. Aktif dalam Kaukus Perempuan Parlemen RI sebagai Wakil Sekretaris.