Hari Kartini, Iklim Politik Indonesia Diharapkan Lebih Feminim


RILIS.ID, Jakarta— Peringatan Hari Kartini memunculkan harapan terhadap iklim politik di Indonesia dari maskulin menjadi lebih feminim.

“Iklim politik saat ini sangat maskulin yang orientasinya pada kekuasaan. ‘How to get power‘,” kata politisi PKB Nihayatul Wafiroh, Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Ninik, panggilan akrabnya, menyebut sudah saatnya iklim Indonesia lebih feminim. Bila politik maskulin berorientasi pada kekuasaan, politik feminin lebih berorientasi pada melayani masyarakat.

“Politik feminin lebih kepada ‘how to serve the community‘. Bila kita tulus dalam melayani masyarakat, saya yakin kekuasaan juga akan dapat diraih,” tutur anggota Komisi IX DPR ini.

Ninik juga mengatakan saat ini masih banyak perempuan yang terjebak pada zona nyaman “status quo” karena hegemoni yang luar biasa terhadap perempuan.

Bahkan, katanya, bila ada politisi perempuan yang memperjuangkan kepentingan kaumnya, sebagian yang mengkritisi atau menyerang justru perempuan sendiri.

“Namun, itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat pun, perempuan yang terjun ke politik masih dipandang sebelah mata,” katanya.

Ninik mencontohkan perbedaan pandangan terhadap Hillary Clinton dan Barrack Obama, saat keduanya bersaing pada konvensi Partai Demokrat 2008. Saat itu, masyarakat Amerika Serikat banyak membicarakan ide dan gagasan dari Obama.

“Sebaliknya, saat membicarakan Hillary, masyarakat Amerika Serikat lebih banyak membicarakan potongan rambut, dandanan dan pakaian yang dia kenakan,” ujarnya.

 

http://rilis.id/hari-kartini-iklim-politik-indonesia-diharapkan-lebih-feminim.html




Nihayatul Wafiroh

Adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur III (Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo). Saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pengurus Pusat PKB. Aktif dalam Kaukus Perempuan Parlemen RI sebagai Wakil Sekretaris.