Tetangga saya, Bek Fatonah dan Bek Dul Salam


Barusan ada dua orang perempuan tetangga saya, namanya Bek Fatonah (kurang lebih 70 th) dan Bek Dul salam (seumuran dengan Bek Fatonah). Mereka berdua datang ke rumah dengan membawa buah tangan sekedarnya, “niki kulo tumut nyukuri Nduk nik (Ini saya ikut mensyukuri Nduk nik).”

Nihayatul Wafiroh menjelaskan cara memilih di Pemilu Legislatif 2014


Saat ngobrol, saya dan Ibu terkaget-kaget, karena efek saya menjadi caleg, beliau berdua ini sekarang rajin lihat berita di TV, “Kulo wedi ketinggalan nek enten berita Nduk Nik di TV (Saya takut ketinggalan kalau ada berita tentang Nduk Nik di TV).” Saya pun terbahak.
Nah karena sering lihat TV, beliau sekarang mulai tahu isu-isu terkini. Beliau bertanya tentang apa bedanya DPR RI dan DPRD daerah, bahkan beliau tahu apa itu KPU, “Nek PKPU niku bedane kaleh KPU nopo nduk ? (Kalau PKPU bedanya dengan KPU apa nduk?”. Nah lho!

Saya semakin terlongo-longo ketika dengan bahasa lugunya beliau mengerti kalau mau jadi pemimpin harus blusukan, harus ketemu rakyat, “Kersane ada tali pati antara calon kaleh pemilih (Biar ada tali pati antara calon dan pemilih),” begitu kata beliau. Dan jangan salah beliau berdua juga mengikuti debat presiden sampai selesai. “Pokok’e kulo milih Jokowi nduk (pokoknya saya milih Jokowi nduk),” Saya semakin terbahak. Hebat Bek Fatonah. Salam DUA Jari #JKWJK




Nihayatul Wafiroh

Adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur III (Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo). Saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pengurus Pusat PKB. Aktif dalam Kaukus Perempuan Parlemen RI sebagai Wakil Sekretaris.