Alhamdulillah  pada hari Kamis, 21 Januari 2016, Jenazah   Ibu Emi Rusinta telah tiba di Surabaya.  Ibu Emi adalah pekerja Indonesia yang pernah berikhtiar menopang ekonomi keluarga ke negeri Taiwan. Beliau menghembuskan nafas terakhir pada Senin, 04 Januari 2016 di Lendseed Hospital Chungi, Taiwan.

Ketika saya mendengar  Ibu Emi meninggal pada awal bulan Januari, saya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak sekaligus bertakziyah ke rumah duka. Diantaranya, dengan kementerian luar negeri dan kantor perwakilan Indonesia di Taiwan. Ini penting untuk memastikan pada keluarga bahwa jenazah akan dimakamkan di rumah duka, di Banyuwangi. 

Jenazah Emi Rusinta sampai di Surabaya Kamis malam, 21 Januari 2016 jam 22:30 dan baru bisa keluar bandara jam 22:30. Jenazah sampai di rumah duka hari Jumat 22 Januari 2016 jam 06:10. Pemakaman dilangsungkan pukul 08:30 di pemakaman umum dusun Kedungagung, Desa Sambirejo Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Ada kelegaan sekaligus kemirisan selama memastikan kepulangan jenazah. Pertama, saya lega karena jenazah pulang lebih awal dari yang dijadwalkan. Tetapi saya juga miris karena dalam proses pulang ke Banyuwangi,  petugas bandara Juanda sempat minta sejumlah uang dengan alasan untuk administrasi dan biaya perjalanan mengantarkan jenazah ke Banyuwangi. Senangnya, pihak keluarga menolak. Mereka mengatakan  telah berkoordinasi dengan saya dan telah menyatakan bahwa tidak bersedia membayar biaya dalam bentuk apapun kepada siapapun. Rupanya alasan itu cukup manjur. Petugas memulangkan jenazah dengan ambulan tanpa dikenai biaya.

Pengalaman ini perlu menjadi evaluasi pemerintah. Saya membayangkan bagaimana jika saya tidak langsung berkomunikasi dengan keluarga? saya yakin pihak bandara akan meminta uang. Padahal, seharusnya, biaya itu tidak perlu ada. Mental petugas seperti ini mungkin banyak kita jumpai,dan tentu harus direvolusi.

Saya berharap kita semua berani menolak setiap pungutan liar, menepis segala ketakutan.  Keberanian rakyat sangat penting untuk mempersempit ruang korupsi petugas.




Nihayatul Wafiroh

Adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur III (Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo). Saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pengurus Pusat PKB. Aktif dalam Kaukus Perempuan Parlemen RI sebagai Wakil Sekretaris.